26 Apr
26Apr

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. Umumnya, ISK terjadi pada kandung kemih dan uretra.

Berdasarkan bagian yang terinfeksi, ISK terbagi menjadi ISK atas dan ISK bawah. ISK atas merupakan infeksi yang terjadi di bagian atas kandung kemih, yaitu di ginjal dan ureter. Sedangkan ISK bawah adalah infeksi pada kandung kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra.

ISK atas lebih berbahaya dan dapat memicu urosepsis, yaitu kondisi ketika bakteri di ginjal yang terinfeksi menyebar ke darah. Urosepsis bisa mengakibatkan tekanan darah turun hingga syok, bahkan kematian.

Gejala infeksi saluran kemih sangat beragam, di antaranya:

  • Demam
  • Sakit di perut dan panggul
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Muncul darah dalam urine

Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli), di saluran kemih. Bakteri ini sebenarnya hidup di saluran pencernaan, namun bisa menginfeksi dan berkembang biak di saluran kemih.

Infeksi terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui lubang kencing. Pada wanita, umumnya kondisi tersebut terjadi karena cara yang kurang tepat dalam membersihkan daerah dubur setelah buang air besar. Tangan atau tisu toilet yang digunakan untuk membersihkan anus, bisa secara tidak sengaja menyentuh lubang kencing, sehingga membuat bakteri masuk ke saluran kemih. Bakteri yang sudah berada di saluran kemih, dapat menimbulkan infeksi uretra (uretritis), infeksi kandung kemih (sistitis), hingga infeksi ureter (ureteritis) dan infeksi ginjal (pielonefritis).

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Dibanding pria, wanita lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini karena uretra pada wanita lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.

Beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih adalah:

  1. Hamil.
  2. Pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya.
  3. Menopause, karena menurunnya kadar hormon estrogen pasca menopause, akan mengubah kadar bakteri normal pada vagina.
  4. Baru menjalani prosedur operasi pada saluran kemih.
  5. Penggunaan kateter urine untuk jangka panjang.
  6. Terlahir dengan kondisi kelainan pada saluran kemih.
  7. Sumbatan pada saluran kemih, misalnya karena batu ginjal atau pembesaran kelenjar prostat. Kondisi tersebut membuat kandung kemih sulit kosong dan memicu perkembangbiakan bakteri.
  8. Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena diabetes atau sedang menjalani kemoterapi.
  9. Penggunaan kondom dengan pelumas spermisida pada pria. Kondom jenis tersebut dapat menyebabkan infeksi vagina, dan memicu infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Obat Alami Untuk Infeksi Saluran Kemih

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING