Sehat tidaknya kondisi datang bulan dapat menjadi indikasi apakah sistem reproduksi Anda bekerja dengan baik atau tidak. Menstruasi yang tidak normal atau berbeda dari biasa, kemungkinan pertanda gangguan sistem reproduksi Anda.
Umumnya periode menstruasi wanita adalah 2-7 hari, sementara siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari, dengan rata-rata pada umumnya selama 28 hari. Meski masa menstruasi yang dialami tiap wanita memiliki karakteristik berbeda, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Dikutip dari laman De Nature Webstore, Mendeteksi menstruasi yang tidak normal atau adanya perubahan tertentu di masa menstruasi, dapat menjadi indikasi kemungkinan gangguan pada organ reproduksi.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan perubahan yang dapat terjadi.
Jika volume menstruasi Anda lebih banyak dari biasanya
Umumnya wanita mengeluarkan volume darah rata-rata 30-40 ml pada masa menstruasi per bulan. Namun beberapa wanita mengeluarkan hingga lebih dari 60 ml sebulan. Kondisi ini disebut menorrhagia. Jika Anda sampai perlu mengganti pembalut hampir tiap jam, maka Anda dapat dimasukkan ke dalam kategori kondisi tersebut.
Kehilangan banyak darah yang menyebabkan tubuh kehilangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel darah merah akan berkurang secara signifikan sehingga menyebabkan anemia. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, pucat, dan napas pendek.
Jumlah menstruasi yang lebih tinggi ini dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
Kelebihan volume darah yang keluar dapat dikurangi dengan mengonsumsi kontrasepsi oral atau obat asam traneksamat yang dapat meningkatkan pembekuan darah. Namun jika volume menstruasi Anda lebih banyak dari biasanya, segera periksa ke dokter. Jika setelah mengonsumsi obat kondisi Anda tidak juga membaik, dokter akan menyarankan untuk menjalani pemeriksaan USG untuk memeriksa organ panggul.
Jika menstruasi Anda melambat atau bahkan berhenti
Kategori menstruasi yang tidak normal termasuk saat seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 3 periode berturut-turut atau belum mengalami menstruasi saat menginjak usia 15 tahun. Kondisi ini disebut mengalami amenorrhea.
Selain itu, beberapa kondisi lain juga mungkin menyebabkan terjadinya amenorrhea seperti:
Segera periksa ke dokter jika menstruasi Anda berhenti, tidak teratur, atau sering terlambat dalam waktu yang cukup panjang.
Jika Anda mengalami nyeri haid yang berlebihan
Kebanyakan wanita mengalami kelelahan dan nyeri pada masa menstruasi. Namun, sebagian wanita merasakan nyeri menstruasi yang lebih parah, sehingga membuat mereka tidak mampu melakukan aktivitas. Kondisi ini disebut dismenorea. Dapat disertai oleh gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada punggung dan diare. Nyeri berlebihan saat haid ini dapat menjadi indikasi terhadap adanya penyakit tertentu, seperti endometrosis dan fibroid.
Obat-obatan antiinflamasi dapat dikonsumsi untuk mencegah produksi prostaglandin sebagai penyebab nyeri dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya. Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan tepat. Dokter Anda kemungkinan akan menyarankan tes pap smear, pemeriksaan panggul, USG, atau laparoskopi.
Jika Anda mengalami pendarahan di antara masa menstruasi
Menstruasi yang tidak normal dapat ditandai perdarahan diantara masa menstruasi. Sebaiknya segera diperiksakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan. Misalnya, luka pada vagina hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker.
Baca Juga: 7 Makanan Untuk Mengatasi Nyeri PMS
Perhatikan jika menstruasi Anda mengalami perubahan. Pada intinya Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika:
Memeriksakan diri sedini mungkin dapat membuat kemungkinan gangguan akibat menstruasi yang tidak normal dapat segera ditangani.